Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

LASIK: Manfaat, Metode, Risiko, hingga Biaya

Laser In Situ Keratomileusis atau Lasik adalah prosedur laser untuk mengoreksi gangguan refraksi (mata minus/rabun jauh, silinder, rabun dekat) sehingga terbebas dari alat bantu penglihatan seperti kacamata dan contact lens.

lasik

Anda sebagai pengguna Kacamata atau contact lens pasti ingin sekali melakukan prosedur atau tindakan operasi Lasik ini. Mengetahui berbagai fakta terkait Lasik, akan membantu Anda mengenal lebih detail terkait prosedur Lasik ini.

Pada dasarnya, Lasik adalah salah satu metode atau teknik yang termasuk dalam Laser Vision Correction (LVC). Namun, sebagian besar masyarakat mengenal metode Laser Vision Correction (LVC) dengan sebutan Lasik.

Lasik sendiri, bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Teknologi LASIK sendiri sudah dilakukan sejak awal tahun 1980 dengan hak paten pertama kali di tahun 1985, yang kemudian dipraktikan sejak awal 1990 di Amerika Serikat, dan masuk ke Indonesia pada tahun 1997.

Dengan demikian, Lasik terbukti sebagai teknologi laser yang terus dikembangkan selama 20 tahun lalu. Hingga kini berkembang menjadi metode atau teknik-teknik laser yang semakin canggih. Inilah yang membuat Lasik merupakan metode yang aman.

National Lasik Center (NLC) sebagai pusat Laser Vision Correction (LVC) yang berpusat di Surabaya, ingin memberikan ulasan terkait-kait fakta menarik Lasik secara detail, dengan daftar isi berikut:

Lasik Untuk Penderita Kelainan Refraksi (Jenis – Jenisnya)

Latar Belakang

Berdasar data dari Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2018, penyebab gangguan penglihatan terbanyak di seluruh dunia adalah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi. Yakni sebesar 48,99% dari total gangguang penglihatan yang ada. Sedangkan, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi ini menjadi penyebab kebutaan terbanyak kedua (20,26%) setelah Katarak.

Padahal gangguan refraksi ini dapat segera diatasi atau bahkan dicegah agar tidak menimbulkan kebutaan. Ternyata gangguan refraksi merupakan salah satu penyebab paling umum dari masalah/gangguan penglihatan di seluruh dunia. Bahkan menjadi penyebab kedua kebutaan yang dapat disembuhkan.

Tercatat, prevalensi atau populasi penderita Rabun Jaun (Miopia) dewasa sebesar 48,1% pada orang dewasa berusia di atas 21 tahun yang mempengaruhi produktivitas. Tindakan bedah laser atau yang dikenal dengan LASIK menjadi semakin populer sebagai alternatif koreksi penglihatan, selain kacamata dan lensa kontak.

Jenis-Jenis Kelainan Refraksi

Kelainan refraksi adalah kondisi mata dimana bayangan tegas tidak terbentuk pada retina (makula lutea atau bintik kuning) sehingga penglihatan menjadi tidak fokus. Penderita kelainan refraksi ini, mengalami  ketidakseimbangan sistem optik pada mata yang menghasilkan bayangan kabur.

Masyarakat, lebih mengenal kelainan refraksi ini dengan sebutan: mata minus atau Miopia (rabun jauh),  Hipermetropia (Rabun Dekat) dan Astigmatisma (Silinder). Solusi terbaik bagi penderita kelainan refraksi ini adalah dengan menggunakan alat bantu penglihatan seperti kacamata, softlens, dan tindakan laser atau Lasik.

Berikut ini jenis-jenis kelainan refraksi mata yang perlu diketahui:

Miopia (Rabun Jauh)

Miopia atau rabun jauh adalah kelainan atau gangguan pada penglihatan yang menyebabkan objek dengan jarak pandang jauh menjadi terlihat kabur. Penderita rabun jauh atau Miopia, tidak mengalami masalah pada penglihatan jarak dekat. Sebagian besar mengenal kelainan refraksi Miopia dengan sebutan mata minus, karena penderitanya membutuhkan kacamata minus untuk melihat lebih jelas, dan tindakan laser atau Lasik untuk meningkatkan kualitas penglihatannya.

Hipermetropi (Rabun Dekat)

Rabun dekat atau hipermetropi adalah kelainan atau gangguan penglihatan pada objek dengan jarak dekat. Pada penderita hipermetropi ini, objek yang jauh justru terlihat jelas, akan tetapi objek dengan jarak dekat justru terlihat tidak jelas atau buram. Karena itu, penderita kelainan refraksi Hipermetropi ini membutuhkan bantuan kacamata “Plus” atau mendapatkan tindakan Lasik untuk memperbaiki kualitas penglihatannya.

Astigmatisme (Silinder)

Astigmatisme (mata silinder) adalah kelainan atau gangguan penglihatan yang terjadi akibat kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa. Kondisi ini menyebabkan penderita memiliki pandangan kabur, baik dalam jarak dekat maupun jauh.

Astigmatisme sendiri dapat terjadi bersamaan dengan rabun dekat (Hipermetropi) atau rabun jauh (Miopia). Astigmatisme ini juga dapat disebabkan oleh cedera pada mata. Penderita Astigmatisme membutuhkan bantuan kacamata untuk memberikan penglihatan yang jelas. Ukuran kacamata pun disesuaikan dengan ukuran silinder + kelainan refraksi yang mungkin saja terjadi. Namun, silinder ini juga bisa disembuhkan melalui tindakan laser atau Lasik.

Presbiopia (Mata Tua)

Presbiopia (Mata Tua) adalah kelainan atau gangguan penglihatan yang menyebabkan kondisi mata kehilangan kemampuan fokus secara bertahap dalam melihat objek pada jarak dekat. Presbiopia termasuk dalam salah satu bagian dari proses penuaan tubuh secara alami. Karena itu, penderita Presbiopia ini kerap dialami oleh orang-orang yang sudah berusia tua.

Gejala Kelainan Refraksi

Sebagian orang, ada yang tidak menyadari bahwa dirinya adalah penderita gangguan atau kelainan refraksi. Padahal, gejala yang ditimbulkan, bila mengalami kelainan refraksi ini terbilang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Bila Anda merasa ada gejala seperti di bawah ini, maka Anda membutuhkan pemeriksaan refraksi untuk memastikan kondisi mata Anda.

  1. Penglihatan kabur
  2. Melihat lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya terang
  3. Sulit fokus
  4. Sering menyipitkan mata
  5. Sakit kepala
  6. Mata terasa tegang

Manfaat Lasik – Meningkatkan Kualitas Hidup

Lasik memang merupakan operasi mata menjadi solusi bagi penderita kelainan refraksi untuk bisa melihat tanpa bantuan alat bantu kacamata. Dengan Lasik, penderita Miopia, Hipermetropia, Astigmatisme bisa menghilangkan ketergantungan pada alat bantu penglihatan seperti kacamata dan lensa kontak atau contact lens/softlens.

Lasik memang benar-benar bisa membuat penderita kelainan refraksi terbebas dari kacamata, dengan catatan kondisi mata pasien mendukung. Karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dasar, pre-Lasik, hingga konsultasi dokter mata untuk memberi pengertian.

Faktanya, tingkat keberhasilan Lasik untuk menghilangkan kelainan refraksi tersebut tergantung pada kondisi mata dan kesehatan tubuh masing-masing orang. Lasik dapat menghilangkan kelainan refraksi secara total, atau menyisakan ukuran kelainan refraksi (namun tidak bergantung pada kacamata), atau memang tidak bisa dilakukan tindakan Lasik.

Semua hal ini, sangat bergantung pada kondisi mata dan tubuh pasien. Karena itu, pemeriksaan Pre-Lasik sangat dibutuhkan. Pre-Lasik ini, akan menentukan apakah Anda merupakan kandidat Lasik? Atau justru tidak termasuk sebagai kandidat Lasik.

Baca Juga: Pre-Lasik di National Lasik Center

Konsultasi dengan dokter spesialis mata wajib dilakukan oleh pasien, untuk mendapatkan informasi yang tepat dan lengkap terkait Lasik. Dengan konsultasi khusus dengan dokter mata, maka pasien dapat mengambil keputusan terbaik dalam hidupnya. Memilih Lasik atau Tidak? Terbebas dari kacamata sekarang atau nanti? Dan sebagainya.

Semua hal ini, dapat Anda putuskan sebagai calon pasien tindakan Lasik dengan cara melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter mata.

Banyak manfaat yang akan Anda dapatkan, usai tindakan Lasik. Berikut manfaat yang akan berpengaruh pada kualitas hidup Anda:

  1. Terbebas dari alat bantu penglihatan (Kacamata  & Softlens)
  2. Meningkatkan kepercayaan diri
  3. Menunjang kebutuhan profesi (militer, pilot, polisi, dll)
  4. Mengurangi alergi akibat penggunakan kontak lensa
  5. Menghemat biaya dalam jangka panjang

Dari manfaat-manfaat di atas, semuanya menjurus kepada hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas hidup Anda melalui penglihatan yang lebih baik. Hal ini tentu membuat Anda lebih percaya diri dan produktif dalam sehari-hari. Tak salah, bila sebagian besar orang menganggap hari H operasi mata Lasik adalah “BIG DAY”, karena akan banyak perubahan yang terjadi pada hidupnya setelah Lasik.

Lasik Aman & Minim Risiko

Pada dasarnya, Lasik merupakan tindakan operasi bedah refraktif yang aman dilakukan dan tidak berbahaya. Operasi bedah refraktif ini merupakan tindakan yang membutuhkan ketelitian tinggi, dengan tingkat keamanan tinggi, dan nyaman bagi pasiennya.

Meski demikian, sebagai calon pasien Lasik, Anda harus memastikan bahwa Dokter Spesialis Mata atau Lasik Surgeon Anda adalah surgeon terbaik dan profesional. Bahkan sebelum melakukan lasik, dibutuhkan pemeriksaan melalui berbagai macam alat medis. Tujuannya, agar keakuaratan pemeriksaannya mendekati 100% dan hasil Lasik juga maksimal.

Apakah Risiko Lasik Berbahaya?

Lasik berisiko? Tentu Saja!
Semua tindakan medis tentu ada risikonya, termasuk pada operasi mata Lasik ini. Namun jangan khawatir! Faktanya, risiko yang mungkin terjadi pada saat Lasik ini terbilang tidak berbahaya dan ringan. Dokter Spesialis Mata akan selalu menyampaikan risiko-risiko yang mungkin terjadi pada calon pasien usai melakukan Lasik. Tujuannya, agar pasien juga mengetahui kondisi tersebut, bila memang ternyata risiko ini benar terjadi. Pasien tidak akan kaget atau panic, bila mendapati risiko tersebut.

Beberapa risiko Lasik yang mungkin terjadi, diantaranya:

  • Infeksi mata
  • Inflamasi (Radang)
  • Rasa nyeri
  • Mata kering
  • Efek samping visualisasi

Untuk meminimalisir risiko tersebut, maka butuh persiapan yang bagus sebelum proses Lasik dilakukan. Ia mengansumsikan, operasi lasik ini seperti seseorang yang sedang berkendara.  Ketika seseorang naik pesawat, apakah ada yang bisa menjamin bahwa penerbangan antar kota bisa 100% selamat? Tentu tidak.

Namun, hal tersebut dapat dihindari bila pesawat diterbangkan oleh pilot ahli, berpengalaman, peralatan, dan teknologi yang mendukung. Analogi inilah yang perlu kita terapkan di prosedur Lasik. Lasik akan menjadi aman dan nyaman, dengan Dokter Spesialis Mata yang andal profesional, berpengalaman, dan didukung teknologi canggih.

Anda bisa menggunakan kesempatan sebaik mungkin untuk meyakinkan diri, dengan melakukan konsultasi Dokter Spesialis Mata. Risiko yang terjadi saat Lasik, data disembuhkan dengan memberikan pengobatan lanjutan ringan atau terapi singkat.

3 Metode Lasik, Mana Yang Terbaik Untuk Anda?

Tindakan Laser Vision Correction (LVC) atau yang banyak dikenal dengan Lasik ini memiliki 3 jenis atau metode Lasik. Anda dapat menemukan 3 metode Lasik ini di National Lasik Center (NLC) ini sesuai kebutuhan.

Mana yang terbaik?
3 Metode Lasik ini memiliki keunggulan masing-masing, bila kondisi mata berada dalam kondisi yang baik dan memungkinkan untuk mendapatkan jenis atau metode Lasik apa saja, maka pilihan ada di tangan Anda.

Dokter Mata akan memberikan hasil evaluasi terkait kondisi mata atau medis diri Anda. Bila memang ada beberapa hal yang memungkinkan Anda hanya bisa melakukan salah satu metode Lasik, maka tindakan Lasik akan disesuaikan dengan metode atau jenis yang terbaik untuk kondisi Anda. Hal ini akan dijelaskan secara detail oleh Dokter Spesialis Mata, dan Anda tidak perlu bertanya untuk meyakinkan diri.

Berikut ini adalah 3 metode Lasik yang perlu Anda ketahui:

ReLEx® SMILE

  1. ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction)
    ReLEx® SMILE adalah metode bedah refraktif yang lebih canggih dari PRK dan LASIK, hampir  tidak terasa sakit dengan pemulihan yang lebih cepat.
ReLEx SMILE National Lasik Center

ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction) adalah generasi Ketiga laser vision correction setelah PRK dan LASIK. Prosedur ReLex SMILE hanya membutuhkan sedikit sayatan (2-4mm) sehingga rasa sakit hampir tidak terasa, tanpa flap yang merupakan penggabungan keunggulan dari dua teknik sebelumnya, yaitu PRK dan LASIK.

Selain itu, ReLex SMILE juga dapat meminimalisasi efek samping pasca operasi tindakan laser vision correction seperti mata kering. Secara keseluruhan, prosedur ReLex SMILE cenderung sangat nyaman dan proses pemulihan penglihatan sangat cepat.

Baca Juga: Keunggulan ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction)

Femto Lasik

  1. Femto Lasik (Laser Assisted In-Situ Keratomielusis)
Femto Lasik National Lasik Center

FEMTO LASIK (Laser Assisted In-Situ Keratomielusis)adalah metode bedah refraktif untuk mengatasi kelainan refraksi (rabun jauh/rabun dekat/silinder) dengan minim rasa sakit dan pemulihan cepat.

Femto Lasik adalah generasi kedua Laser Vision Correction Laser-assisted in Situ Keratomileusis atau biasa disebut LASIK adalah generasi kedua laser vision correction. Dimana, proses pemulihan berlangsung cepat dan dampak pasca operasi lebih nyaman daripada PRK, serta efek terjadinya mata kering pasca lasik lebih ringan.

Baca Juga: Keunggulan Femto Lasik (Laser Assisted In-Situ Keratomielusis)

PRK

  1. PRK (Photorefractive Keratectomy)
LASEK-PRK National Lasik Center
  • PRK (Photorefractive Keratectomy) adalah prosedur bedah refraktif yang masih tetap digunakan untuk pasien Lasik dengan kondisi mata tertentu.
    PRK (Photorefractive Keratectomy) merupakan generasi pertama Laser Vision Correction. Prosedur ini dilakukan dengan ablasi atau dilepasnya permukaan Kornea. PRK sendiri cocok dan aman untuk pasien dengan kornea tipis.

Baca Juga: Keunggulan PRK (Photorefractive Keratectomy)

Prosedur LASIK: Inilah Cara Kerja Tindakan Lasik

Lasik yang digadang-gadang menjdi solusi untuk membebaskan Anda dari kelainan refraksi atau ketergantungan alat bantu penglihatan ini, bekerja dengan teknologi yang canggih. Kesuksesan prosedur Lasik ini memang sangat terbantu dengan teknologi terkini, yaitu Femtosecond Laser.

Pada umumnya, Lasik meliputi tindakan yang membentuk flap pada lapisan Kornea dengan tujuan membetulkan bentuk Kornea agar fokus pada mata kembali berfungsi dengan baik terhadap objek.

Dahulu, Lasik konvensional dilakukan menggunakan pisau untuk membentuk flap. Namun, seiring berkembangnya teknologi, kini metode Lasik disebut “bladeless” LASIK, atau tanpa pisau sama sekali.  Mengapa bisa demikian? Sebab, teknologi ini menggunakan laser khusus bernama Femtosecond Laser untuk membentuk flap pada lapisan Kornea.

Penasaran? Bagaimana cara kerja atau prosedur Lasik yang bisa mengoreksi kelainan refraksi pada mata Anda? Berikut prosedur Lasik pada setiap metode:

ReLEx® SMILE

ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction)

prosedur lasik smile

Femto Lasik

Femto Lasik (Laser Assisted In-Situ Keratomielusis)

Prosedur Femto Lasik

PRK

PRK (Photorefractive Keratectomy)

Prosedur Lasik PRK

Pre-Lasik

Butuh Pemeriksaan Pre-Lasik Untuk Memperlancar Prosedur

Untuk memperlancar prosedur Lasik dan mendapatkan hasil terbaik, maka pasien harus kooperatif dan mengikuti alur pemeriksaan Pre-Lasik dengan baik. Pasalnya, kondisi mata tiap orang berbeda-beda dan sifatnya unik seperti sidik jari pada masing-masing orang.

Melalui Pre-Lasik, Dokter Mata dapat melakukan evaluasi dan  menganalisis hasil-hasil medis anatomi dan fungsi mata setiap pasien. Hasil dari Pre-Lasik ini Pemetaan ini membantu dokter mata melakukan perubahan pada bentuk kornea. Dengan demikian, kebutuhan koreksi pada masing-masing mata dapat ditentukan dengan akurasi yang tinggi.

Hasilnya, kemungkinan besar prosedur Lasik akan berhasil memperbaiki kelainan refraksi sepenuhnya. Namun perlu diingat kembali, hasilnya kembali pada kondisi mata dan fisik orang masing-masing. Tidak semua orang mendapat hasil yang sama. Intinya, pasien Lasik akan diupayakan menjadi manusia yang lahir kembali dengan penglihatan yang jelas tanpa bergantung dengan alat bantu penglihatan.

Inilah sebabnya, mengapa pemeriksaan Pre-Lasik penting dilakukan untuk hasil Lasik yang maksimal.

Baca Juga: Tahapan Pre Lasik

Memilih Lasik Surgeon Terbaik

Lasik Surgeon adalah Operator Lasik yang harus dilakukan oleh Dokter Spesialis Mata profesional. Dokter Mata sangat berperan penting dalam kesuksesan Lasik Anda. Pastikan, Anda memilih Lasik Surgeon terbaik.

Perlu dipastikan! Operator Lasik hanya boleh dilakukan oleh Dokter Spesialis Mata saja. Teknologi yang canggih dan aman ini akan berjalan dengan maksimal dengan dokter mata yang Andal. Anda dapat menemukan Lasik Surgeon terbaik dan berpengalaman di National Lasik Center (NLC).

Dokter Spesialis Mata NLC yang tentunya juga Lasik Surgeon yang unggul di bidang Laser Vision Correction (LVC):

  1. Telah dibekali berbagai keilmuan tentang Laser Vision Correction (LVC)
  2. Berpengalaman di bidang LVC/Lasik
  3. Kerap menjadi edukator & pemateri terkait LVC

Baca Juga: Dokter Mata National Lasik Center (NLC)

Biaya Lasik di Indonesia

Tak Perlu ke Luar Negeri Untuk Lasik Terbaik

Tak dipungkiri, sebagian masyarakat masih berpikir bahwasanya Lasik terbaik hanya ditemukan di luar negeri saja. Anggapan ini patut disingkirkan, pasalnya Anda dapat menemukan Lasik sebenarnya cukup di Indonesia.

Sebagian masyarakat percaya, bahwa Lasik di luar negeri lebih andal karena teknologinya yang aman dan canggih. Padahal, di Indonesia sudah ada Lasik dengan teknologi terkini. Teknologi Lasik di Indonesia, sama dengan teknologi Lasik yang ada di Luar Negeri. Sebab, alat dan teknologi Lasik yang ada, merupakan teknologi yang berasal dari luar egeri dan sukses digunakan oleh banyak negara.

Perbandingan Biaya Lasik di Luar Negeri Dengan di Indonesia

Bicara tentang biaya,  Lasik di luar negeri tentu mengharuskan Anda merogoh budget dalam-dalam alias lebih mahal. Misal saja Singapura,

Biaya Lasik di luar negeri jelas lebih mahal daripada LASIK di dalam negeri. Misalnya di Singapura, kisaran harga Lasik di negara tetangga tersebut bisa mencapai Rp 50 sampi dengan 60 Juta. Ditambah lagi, Anda membutuhkan biaya penginapan, penerbangan, dan sebagainya untuk mendukung kelancaran proses pemeriksaan tahap awal, tindakan, hingga recovery.

Padahal, di Indonesia sudah banyak pusat layanan khusus mata yang menawarkan Lasik, bahkan Pusat Laser Vision Correction (LVC) atau pusat Lasik seperti National  Lasik Center. Biaya Lasik di ibu kota Jakarta, berkisar dari Rp. 15 Juta untuk satu mata, hingga puluhan juta untuk kedua mata. Sedangkan di kawasan Metropolis, yakni Surabaya dan sekitarnya, biaya Lasik berkisar Rp. 16 Juta untuk 1 mata dan berkisar puluhan juta rupiah untuk 2 mata.

Biaya Lasik Bergantung Akan Hal Ini

Kebahagiaan pasien pasca operasi LASIK

Nominal biaya Lasik tidak bisa menjadi patokan, karena setiap pusat layanan kesehatan mata akan memberikan harga yang berbeda dengan penawaran yang berbeda-beda. Setidaknya hal-hal berikut ini akan mempengaruhi biaya Lasik yang Anda pilih:

  1. Metode Lasik yang dipilih
  2. Kualitas pelayanan pusat layanan LVC/kesehatan mata
  3. Kompetensi dokter mata atau Lasik Surgeon
  4. Jenis Layanan (Umum/VIP/dll)

Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk melakukan riset sebelum memilih tempat Lasik yang tepat. Jangan tergiur dengan harga “Termurah”, namun pastikan semua hal yang Anda butuhkan di cover dengan baik.

Meskipun biaya Lasik tidak bisa dikatakan “Murah”, namun manfaatnya yang berjangka panjang dan mempengaruhi kualitas hidup Anda ini sangat berarti. Investasi terbaik untuk kesehatan mata, adalah cara menarik dan terbaik untuk menjaga kualitas hidup seseorang.

Merasakan sebagai manusia yang bebas dan tidak bergantung pada alat bantu penglihatan akan sangat berarti bagi Anda, hal ini tentunya tak terukur dengan nominal rupiah.

Happy Lasik Everybody 🙂