Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Apa Itu Katarak? Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Kamu yang berusia muda mungkin tidak banyak yang kena penyakit katarak. Sebab umumnya, yang terkena adalah orang-orang tua. Namun, kamu tetap perlu waspada. Pasalnya, ada pula orang-orang berusia muda yang mengalaminya.

Kok bisa? Nah, biar kamu lebih waspada, kita kupas faktor apa saja yang membuat orang berusia muda juga bisa kena katarak. Namun sebelum itu, kita bahas dulu apa itu katarak, apa saja gejala dan penyebabnya. Lantas di bagian akhir nanti kita bahas bagaimana cara mengobatinya.

Apa Itu Katarak

apa itu katarak

Katarak merupakan penyakit mata penyebab kebutaan nomor satu; baik di dunia maupun di Indonesia. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Indonesia (2018), 34,47 % dari penderita katarak mengalami kebutaan.

Apa itu katarak? Katarak adalah penyakit mata berupa kekeruhan lensa sehingga penglihatan menjadi buram. Jadi, katarak merupakan kelainan lensa mata di mana kondisinya tidak jernih lagi sebagaimana mestinya.

Lensa mata merupakan sebuah organ transparan yang memiliki fungsi optik untuk memfokuskan sinar masuk ke dalam mata agar jatuh tepat pada retina. Ketika lensa ini keruh, maka mata tidak bisa melihat dengan jelas sebagaimana pada mata normal. Akibatnya, objek tampak kabur atau buram.

Berbeda dengan kelainan refraksi -seperti rabun jauh, rabun dekat, dan silinder- yang bisa dikoreksi dengan kacamata, katarak hanya bisa disembuhkan dengan operasi. Tentu kelainan refraksi juga bisa dikoreksi permanen dengan operasi –namanya LASIK– sehingga terbebas dari kacamata.

Jadi, jika penglihatan seseorang kabur karena menderita katarak, memakai kacamata paling canggih sekalipun tidak bisa membuat penglihatannya menjadi jelas. Sebab masalahnya adalah kekeruhan lensa mata. Keruhnya lensa mata ini tidak bisa dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak. Solusinya adalah ganti lensa mata dengan lensa yang jernih. Dan ini hanya bisa dilakukan melalui operasi katarak.

Bagaimana dengan obat tetes mata baik farmasi maupun herbal? Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah katarak bisa sembuh dengan obat tetes mata baik farmasi maupun herbal. Demikian pula, sampai saat ini tidak ada bukti bahwa obat oral seperti tablet atau kapsul bisa menyembuhkan katarak.

Gejala Katarak

Katarak terjadi secara perlahan dan bertahap. Pada fase awal, kekeruhan lensa hanya tipis sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan penglihatan. Semakin lama, kekeruhan akan semakin tebal sehingga menimbulkan berbagai gejala seperti:

  • Penglihatan kabur dan berkabut
  • Mata silau saat melihat cahaya yang terang
  • Penglihatan ganda atau berbayang
  • Sulit melihat jelas saat malam hari
  • Warna objek tampak pudar dan tidak cerah
  • Kesulitan saat menyetir karena pandangan tidak jelas seperti sebelumnya

Baca juga: Mata Lelah

Jenis Katarak

Gejala-gejala di atas adalah gejala katarak secara umum yang terjadi pada orang dewasa. Ada pula katarak yang terjadi pada anak-anak dan bayi sehingga gejala-gejala di atas lebih sulit terdeteksi. Apalagi anak kecil tidak bisa menjelaskan apa yang ia rasakan.

Nah, berikut ini empat jenis katarak dan deskripsi atau penjelasannya:

Jenis KatarakDeskripsi
Katarak SenilisKatarak yang muncul karena proses penuaan. Seperti rambut yang beruban ketika usia semakin tua, katarak jenis ini terjadi pada semua orang.
Katarak SekunderKatarak yang muncul kembali setelah operasi katarak. Pandangannya sudah membaik tetapi kemudian kabur lagi. Bisa terjadi karena komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes mellitus dan uveitis.
Katarak KongenitalKatarak “bawaan lahir”. Sejak lahir, bayi telah mengalami kekeruhan pada lensa matanya.
Katarak TraumatikKatarak yang timbul akibat cidera langsung maupun tidak langsung di mata, baik dalam waktu dekat, maupun bertahun-tahun kemudian.

Baca juga: Laser Mata

Penyebab Katarak

Penyebab katarak paling umum adalah penuaan. Karenanya, prevalensi katarak senilis jauh lebih besar daripada jenis lainnya. Perubahan komposisi serta jumlah protein pada lensa di usia tua menyebabkan kekeruhan pada lensa dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina. Orang berusia 40 tahun ke atas memiliki risiko terkena penyakit mata ini.

Selain faktor usia, penyebab katarak lainnya adalah sebagai berikut:

  • Bawaan lahir (katarak kongenital)
  • Cedera pada mata (katarak traumatik)
  • Penggunaan obat-obatan jangka panjang (khususnya kortikosteroid)
  • Penyakit metabolic seperti diabetes mellitus
  • Kebiasaan merokok dan minum minuman keras
  • Memiliki keluarga dengan riwayat katarak lebih muda
  • Pernah menjalani operasi mata
  • Pola makan yang tidak sehat dan kurang gizi
  • Berbagai penyakit mata lainnya

Cara Mengobati Katarak

Seperti tertulis pada penjelasan apa itu katarak, penyakit ini hanya bisa disembuhkan dengan operasi guna mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa baru yang jernih. Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah katarak bisa sembuh dengan obat tetes mata baik farmasi maupun herbal. Demikian pula, tidak ada bukti bahwa obat oral seperti tablet atau kapsul bisa menyembuhkan katarak.

Inti dari operasi katarak adalah mengganti lensa mata. Setidaknya ada tiga teknik operasi katarak.

1. ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)

ECCE ini merupakan teknik operasi katarak konvensional. Pada operasi katarak ini, lensa dikeluarkan melalui sayatan selebar 8—10 mm. Teknik operasi ini membutuhkan waktu penyembuhan dan pemulihan yang cukup lama.

2. SICS (Small Incision Cataract Surgery)

Teknik operasi SICS lebih canggih. Ia menggunakan jahitan dengan sayatan 6—10 mm. Proses operasinya juga lebih singkat, sekitar 15-30 menit.

3. Phacoemulsification

Operasi katarak dengan teknik phacoemulsification ini merupakan operasi tanpa jahitan. Ia lebih canggih lagi. Pasien bisa pulih dan sembuh lebih cepat.

Waktu operasi phacoemusification juga lebih cepat, yakni sekitar 10—15 menit. Teknik operasi ini mampu mengurangi rasa nyeri dan ngeres atau ketidaknyamanan setelah operasi. Dengan operasi ini, pasien juga bisa langsung pulang. Waktu penyembuhannya kurang lebih 2 minggu hingga 1 bulan. [Mbk/NLC]