Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Operasi Lasik Berbahaya atau Tidak? Ini yang Perlu Anda Tahu

Apakah tindakan operasi lasik berbahaya?

Terkadang ada orang yang sudah ingin operasi LASIK agar secepatnya terbebas dari kelainan refraksi, seperti mata minus, mata plus, dan silinder. Namun, masih terbayang-bayang akan resiko yang ditimbulkan. Sebenarnya, apakah operasi LASIK berbahaya atau tidak? Seandainya lasik mata ini beresiko, apa saja bahaya dan resikonya?

Bagi orang yang tidak mengetahui operasi LASIK secara detail, terbayang jika operasi mata itu berbahaya. Apalagi memakai laser. Apakah terasa sakit, dan bagaimana penyembuhan atau recoverynya?

Nah, untuk lebih jelasnya, tulisan ini akan membahasnya.

Operasi Lasik Berbahaya atau Tidak?

Sebelum membahas tentang apakah LASIK berbahaya atau tidak, ada sebuah pertanyaan untuk dijawab. Apakah naik pesawat terbang itu berbahaya? Ya, naik pesawat terbang berbahaya jika orang yang mengemudikan bukan pilot yang qualified. Misalnya sopir bajaj yang tidak pernah belajar penerbangan tiba-tiba harus menerbangkan pesawat yang Anda tumpangi, pasti sangat berbahaya.

Namun, jika pesawat itu dikemudikan oleh pilot profesional, naik pesawat tentu tidak berbahaya. Buktinya, Anda bisa membaca tulisan ini. Berarti Anda selamat saat dulu naik pesawat dan tidak terjatuh, bukan?

Demikian pula LASIK. Jika dilakukan oleh dokter bedah refraktif (surgeon) yang profesional, LASIK juga aman sebagaimana pilot profesional menerbangkan pesawat yang Anda tumpangi.

Poin kedua adalah mesin atau teknologinya. Ini tak kalah penting dibandingkan sumber daya manusia (SDM) yang menjalankannnya; pilot yang menerbangkan pesawat, surgeon yang melakukan tindakan LASIK. Ketika pesawatnya laik terbang, selalu dalam perawatan, lolos pengecekan, tentu secara umum perjalanan menjadi aman.

Demikian pula LASIK. Mesin dan teknologi mutakhir yang telah terjamin kelaikannya, memberikan jaminan keamanan prosedur LASIK atas pasien.

Perpaduan surgeon profesional dan teknologi LASIK terjamin membuat operasi LASIK menjadi salah satu operasi dengan tingkat keberhasilan paling tinggi. Dari 40 juta lebih operasi LASIK di seluruh dunia, alhamdulillah hampir seluruhnya berjalan sukses. Tingkat kepuasan operasi LASIK juga tergolong sangat tinggi karena mencapai 96 persen.

Bebas kacamata selamanya dalam hitungan detik

Tak Ada Resiko Kebutaan setelah Operasi Lasik

Bahaya paling besar yang ada di benak calon pasien LASIK adalah kebutaan. Sebagian orang takut menjalani operasi LASIK karena takut jika operasi laser mata yang ia jalani ternyata tidak berhasil lalu mengakibatkan kebutaan.

Nah, ini juga perlu diluruskan. Data menunjukkan, tidak ada kasus operasi LASIK gagal hingga menimbulkan kebutaan. Sepanjang dilakukan oleh dokter ahlinya, LASIK tidak sampai berisiko kebutaan.

Mengapa? Sebab teknologi LASIK saat ini sangat canggih sehingga “tembakan” lasernya dapat dengan tepat mengenai target. Sangat presisi. Mesin laser tersebut dilengkapi dengan eyetracker yang bertujuan agar target LASIK tepat. Apabila mata bergerak di luar pola yang ditetapkan, mesin tidak dapat bekerja. Jadi, LASIK sangat aman.

Semua Tindakan Medis Ada Risikonya

Setiap tindakan medis pasti ada risikonya. Bahkan setiap perbuatan kita juga ada risikonya, bukan? Misalnya mengendarai mobil, ada risiko terjatuh atau tabrakan. Bahkan memasak, ada risiko masakan gosong hingga terjadi kebakaran.

Namun, kita bisa berupaya meminimalisir risiko itu. Misalnya saat mengendarai mobil, mengenakan sabuk pengaman dan selalu mentaati peraturan lalu lintas. Saat memasak, tidak ditinggal sembarangan, juga memperhatikan faktor-faktor keamanan.

Demikian dengan tindakan medis yang membutuhkan akurasi 100 persen, seperti operasi LASIK. Perencanaan yang matang mulai dari anamnesis hingga Pre-LASIK. Seluruh faktor mulai kondisi pasien, mesin laser dan alat medis, sampai dengan tim medis, seluruhnya disiapkan dengan baik. Alhasil, risiko bisa diminimalisir sekecil mungkin.

Dalam setiap tindakan medis, pasti ada risiko/komplikasi. Sejak awal, hal ini dikomunikasikan dokter mata kepada pasien atau keluarga pasien sehingga bisa diketahui dan diminimalisir. Dalam hal ini, pasien perlu mematuhi saran dari dokter terkait perawatan setelah LASIK.

Risiko paling sering terjadi pada operasi LASIK adalah rasa sedikit kering dan sedikit silau pada mata. Efek samping ini akan berkurang dan kemudian hilang setelah beberapa pekan.

Pada prosedur Relex SMILE, baik efek samping mata kering maupun silau ini jauh lebih minim. Selain itu, proses recovery-nya juga jauh lebih cepat.

“Pagi Anda operasi Relex SMILE, sore Anda bisa berlatih tinju,” kata Lasik Advisor National Lasik Center (NLC) dr. Harka Prasetya, SpM(K).