Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Lasik vs Lensa Kontak, Bagus Mana untuk Kesehatan Mata Jangka Panjang?

Semakin banyak orang yang mulai mengenal Lasik. Banyak juga yang ingin mengambil operasi Lasik agar terbebas dari kaca mata atau lensa kontak. Namun, sebagiannya masih takut dengan operasi laser ini sehingga bertahan dengan memakai lensa kontak. Sebenarnya, bagus mana untuk kesehatan mata jangka panjang antara Lasik vs lensa kontak?

Berikut ini beberapa poin yang perlu Anda ketahui saat mengevaluasi pilihan Anda. Sebelum memutuskan Lasik vs lensa kontak.

Risiko Lasik

Sebagian besar pasien Lasik berakhir dengan penglihatan 20/20 dan sekitar setengahnya berakhir dengan penglihatan yang lebih baik daripada 20/20 tanpa kacamata. Artinya, hampir semua operasi Lasik berhasil dengan baik. Memilih surgeon (dokter mata ahli bedah refraksi) yang terampil dapat meningkatkan hasil dan menurunkan risiko.

Semua tindakan medis memang ada risikonya. Demikian pula operasi Lasik. Namun faktanya, risiko yang mungkin terjadi pada saat lasik ini terbilang tidak berbahaya dan ringan. Beberapa risiko Lasik yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Infeksi mata
  • Inflamasi (radang)
  • Rasa nyeri
  • Mata kering
  • Efek samping visualisasi

Untuk meminimalisir risiko tersebut, dibutuhkan persiapan yang bagus sebelum operasi lasik. Selain surgeon yang terampil dan berpengalaman, juga teknologi terbaru yang semakin canggih. Sehingga risiko tersebut bisa diminimalisir.

Bagaimana dengan risiko kehilangan penglihatan? Nah, ini kabar baik bagi yang masih takut operasi Lasik. Risiko Lasik tidak sampai mengakibatkan kebutaan.

Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa 0,06 persen pasien Lasik kehilangan hingga dua garis pada bagan penglihatan mata setelah operasi. Kabar baiknya, angka yang sangat kecil itu terus turun seiring dengan kemajuan teknologi Lasik.

Risiko Lensa Kontak

Sebagian besar pengguna lensa kontak dapat memakainya tanpa masalah selama bertahun-tahun. Namun, komplikasi kecil cukup umum terjadi.

Sebuah studi pada tahun 2017 menemukan bahwa sebanyak 47 persen pengguna mengalami konjungtivitis, sejenis infeksi mata yang kadang-kadang disebut mata merah muda, di beberapa titik. Sebanyak 50 persen pengguna lensa kontak mengalami mata kering, dan 23—94 persen melaporkan ketidaknyamanan terkait lensa.

Keratitis, sejenis infeksi yang dapat mengancam penglihatan bahkan jika dirawat dengan benar, juga dapat terjadi. Tingkat keratitis ini bervariasi dari sepersekian persen hingga 25,4 persen tergantung pada jenis keratitisnya.

Tingkat komplikasi meningkat ketika terjadi salah penggunaan lensa kontak, seperti memakainya terlalu lama atau saat kotor. Komplikasi juga bervariasi dengan jenis lensa yang dipilih seseorang dan apakah mereka memiliki masalah kesehatan mata yang mendasarinya.

Dalam kebanyakan kasus, komplikasi pemakaian lensa kontak berkembang perlahan, terus merusak mata, sementara komplikasi yang berhubungan dengan Lasik terjadi segera setelah perawatan.

Lasik vs Lensa Kontak

Menurut analisis tahun 2016 yang membandingkan pengguna lensa kontak dengan orang yang menjalani Lasik selama 3 tahun, kepuasan dengan Lasik lebih tinggi. Pada awal penelitian, 63 persen pengguna lensa kontak menyatakan kepuasan tinggi dengan kontak mereka. Pada tahun ketiga, persentase itu menurun menjadi 54 persen.

Sedangkan tiga tahun setelah operasi Lasik, 88 persen orang yang sebelumnya memakai kacamata dan 77 persen orang yang sebelumnya memakai lensa kontak menyatakan sangat puas dengan hasil Lasik. Hal ini menunjukkan kepuasan jangka panjang dengan Lasik secara signifikan lebih tinggi.

Baca juga: Pertanyaan Seputar Lasik

Lasik di NLC

National Lasik Center (NLC) sebagai pusat Lasik di Surabaya menyediakan tiga metode Lasik:

ReLEx® SMILE

Relex Smile (Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction) adalah metode bedah refraktif yang lebih canggih dari PRK dan LASIK, hampir  tidak terasa sakit dan pemulihannya lebih cepat.

Relex Smile merupakan generasi ketiga Laser Vision Correction (LVC). Ia lebih canggih dari PRK dan LASIK. Prosedurnya hanya membutuhkan sedikit sayatan (2-4mm) sehingga tidak ada rasa sakitnya. Ia juga tanpa flap.

Selain itu, Relex Smile juga dapat meminimalisir efek samping pasca operasi seperti mata kering. Secara keseluruhan, prosedur Relex Smile relatif sangat nyaman dan proses pemulihan penglihatan sangat cepat.

Femto Lasik

Femto Lasik (Laser Assisted In-Situ Keratomielusis) adalah metode bedah refraktif untuk mengatasi kelainan refraksi (miopia, hipermetropi, astigmatisme) dengan minim rasa sakit dan pemulihan cepat.

Femto Lasik merupakan generasi kedua LVC. Proses pemulihan berlangsung cepat, dampak pasca operasi lebih nyaman daripada PRK, dan efek terjadinya mata kering pasca lasik lebih ringan.

Baca juga: Perbedaan Relex Smile, Femto Lasik dan PRK

Lasek (PRK)

PRK adalah singkatan dari Photorefractive Keratectomy. Yakni prosedur bedah refraktif yang masih tetap digunakan untuk pasien Lasik dengan kondisi mata tertentu.

PRK atau sering disebut Lasek merupakan generasi pertama LVC. Prosedur PRK dilakukan dengan ablasi atau dilepasnya permukaan kornea.

Semoga penjelasan singkat mengenai risiko Lasik vs lensa kontak untuk kesehatan mata jangka panjang ini bermanfaat. #HappyLasik #TrulyLasik []