Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

8 Cara Mencegah Myopia Pada Anak

Mata minus pada Anak

Seiring bertambahnya usia anak, ibu perlu lebih memperhatikan bayinya, termasuk dalam hal kesehatan. Tidak hanya kesehatan tubuh, tetapi juga kesehatan mata anak, terlebih keluhan mata minus (myopia). Karena itu, setidaknya orangtua harus mengetahui cara mencegah myopia pada anak.

Pasalnya, anak-anak dan remaja paling berisiko terkena myopia atau rabun jauh. Ketika myopia terjadi, anak tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh dengan jelas, artinya mata anak menjadi kabur pada objek yang jauh. Sebaliknya, semakin dekat jaraknya, objek semakin jelas terlihat. Bila sudah terjadi seperti ini, maka orangtua harus mencegah myopia pada anak.

Sangat mudah bagi ibu untuk mengamati ketika anak-anak membaca. Jika anak membaca dengan jarak terlalu dekat, itu berarti anak mungkin memiliki gejala myopia atau rabun jauh.

Ciri – Ciri  Mata Minus (Myopia) Pada Anak

Myopia adalah gangguan penglihatan yang umum terjadi pada masa kanak-kanak. Anak-anak biasanya jarang mengeluhkan kondisi penglihatannya. Orang tua harus mewaspadai beberapa hal yang umumnya menjadi penyebab myopia pada anak. Perhatikan ciri-ciri berikut:

1.     Anak sering menyipitkan mata ketika mereka melihat benda yang jauh

2.   Anak mendekati objek agar dapat melihat dengan jelas, seperti melihat ke depan sambil menonton TV

3.     Anak mengeluh pusing

4.   Prestasi akadmeik mungkin menurun saat anak duduk di barisan belakang dengan kesulitan belajar

Jika Anda melihat salah satu ciri di atas pada anak Anda, segera bawa anak Anda ke dokter, atau periksakan kesehatan mata anak Anda secara rutin sejak usia dini. Jika diperlukan alat bantu penglihatan, seperti kacamata, maka segera membuatkan kacamata untuk anak Anda.

Baca juga:

Penyebab Myopia pada Anak

Secara fisiologis, seseorang mengalami rabun jauh atau kehilangan mata karena dua hal. Pertama, bola mata lebih panjang dari rata-rata. Kondisi ini disebut myopia aksial. Kedua, kekuatan refraksi mata terlalu besar. Kondisi ini disebut myopia refraktif.

Baik myopia aksial maupun refraksi menyebabkan bayangan jatuh fokus di depan retina. Akibatnya, objek yang jauh tampak tidak jelas atau buram. Beberapa penyebab bola mata yang lebih panjang atau daya refraksi yang terlalu besar antara lain sebagai berikut:

1.     Keturunan

Penyebab mata minus yang pertama adalah faktor genetik atau keturunan. Orang yang orang tuanya memiliki penyakit mata minus memiliki risiko lebih besar untuk hal yang sama. Jika Anda sebagai orang tua mengalami mata minus, coba diperiksa apakah anak Anda juga mengalaminya.

Jika tidak ada yang minus, lihat kakek, paman, atau bibi Anda. Jika ada yang pernah mengalaminya, penyebab mata minus Anda adalah genetik. Faktor genetik ini tidak bisa dihindari. Ibu dapat mencoba mengurangi risiko mata minus pada anak dengan mengelola faktor-faktor berikut

2.     Kebiasaan membaca yang salah

Biasanya orang yang membaca terlalu dekat lebih cenderung memiliki penglihatan negatif. Hal yang sama berlaku untuk membaca dalam gelap. Mengapa? Karena matanya dipaksa untuk menampung lebih banyak.

Untuk mengurangi risiko mata minus, biasakan membaca di tempat terang dan atur jarak antara buku dan mata sekitar 25-30 cm. Juga, terapkan rumus 20-20-20. Artinya, setelah menatap buku selama 20 menit, istirahatkan mata Anda selama 20 detik sebelum melihat objek lain yang berjarak sekitar 20 kaki (6 meter).

3.     Menatap layar gadget dengan jarak yang dekat

Mirip dengan penyebab mata minus poin kedua, poin ketiga berkaitan dengan gadget atau layar monitor. Melihat terlalu dekat dengan monitor komputer atau gadget juga dapat meningkatkan risiko mata minus. Bahkan lebih serius dari buku. Mengapa? Karena gadget atau layar komputer memancarkan radiasi.

Untuk mengurangi risiko mata minus, kurangi waktu yang dihabiskan untuk menatap layar komputer atau gadget. Terapkan aturan 1-2-10, yaitu 1 kaki (sekitar 30cm) antara mata dan smartphone, 2 kaki (sekitar 60cm) dari komputer, 10 kaki (sekitar 3m) dari televisi mata.

Terapkan pula rumus 20-20-20. Untuk setiap 20 menit menatap layar, istirahatkan mata Anda selama 20 detik dengan melihat objek lain sekitar 20 kaki (6 meter).

4.     Kurang sinar matahari

Penyebab mata rontok selanjutnya adalah kurangnya sinar matahari. Orang yang menghabiskan sedikit waktu di luar ruangan untuk mengurangi paparan sinar matahari lebih mungkin mengembangkan kondisi mata minus. Selain perubahan gaya hidup menjadi lebih sering menggunakan gadget, faktor ini juga meningkatkan prevalensi myopia selama pandemi.

Solusinya adalah mengatur untuk keluar di bawah sinar matahari setiap hari. Meski aktivitas hanya dilakukan di rumah (misalnya WFH atau ibu rumah tangga yang tidak suka keluar rumah), usahakan keluar rumah dan cari sinar matahari.

5.     Kekurangan vitamin D

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang kekurangan vitamin D berisiko mengalami rabun jauh, juga dikenal sebagai rabun jauh. Ini juga terkait dengan penyebab sebelumnya dari kehilangan mata, karena salah satu cara untuk mendapatkan vitamin D adalah paparan sinar matahari.

Selain paparan sinar matahari, cara mendapatkan vitamin D adalah dengan mengonsumsi makanan laut dan ikan berlemak, serta mengonsumsi kuning telur dan jamur.

Sekilas, penggunaan softlens memang sangat menyenangkan, apalagi dengan banyaknya ragam softlens unik yang ada di pasaran. Namun tahukah Anda bahwa menggunakan softlens juga memiliki risiko yang tidak bisa diabaikan.

Baca juga:

Cara Mencegah Myopia Pada Anak

Mata Minus pada Anak

Setelah mengetahui penyebab mata minus pada anak, selanjutnya adalah cara mencegah mata minus. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah mata minus pada anak :

1.    Membatasi Screen Time

Batasi waktu layar, tidak hanya di TV Anda, tetapi juga di komputer dan gadget Anda. Menonton atau bermain dengan elektronik tidak lebih dari satu hingga dua jam sehari.

2.     Menerapkan Pencahayaan yang Baik di Rumah

Berikan pencahayaan yang cukup di dalam ruangan. Membaca atau membaca di ruangan yang redup atau gelap dapat menyebabkan mata berkontraksi lebih banyak, sehingga mempengaruhi bentuk bola mata.

3.     Biasakan Posisi Duduk yang Benar

Jangan berbaring untuk bermain gadget, menonton TV atau membaca karena dapat mempengaruhi perkembangan mata anak. Juga, mata cepat lelah.

4.     Makan Makanan Bergizi dan Sehat

Makanan Bergizi dan Sehat

Tingkatkan asupan sayuran dan buah-buahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mata, terutama metabolisme retina, yang akan memaksimalkan penglihatan

5.     Menerapkan Jarak dengan Mata

Biasakan membaca pada jarak yang benar sekitar 30 cm dari buku. Sedangkan untuk menonton TV, jarak yang tepat adalah sekitar dua meter.

6.     Mengistirahatkan Mata

Dorong anak Anda untuk mengistirahatkan matanya. Istirahatkan mata anak Anda setiap 30-40 menit saat membaca atau menonton TV. Bersantai dengan melihat ke luar jendela atau dengan melihat objek yang jauh.

7.     Beraktivitas di Luar Ruangan

Perbanyak aktivitas di luar ruangan. Banyak kegiatan di luar ruangan yang mendorong mata anak untuk terbiasa melihat benda-benda di kejauhan. Berolahraga di luar rumah adalah hal yang baik untuk kesehatan fisik anak Anda, termasuk mata. Aktivitas rabun jauh yang berlebihan meningkatkan risiko myopia. Aktivitas di luar ruangan akan menjadi faktor protektif bagi anak myopia.

8.     Rutin Periksa Mata

Myopia pada anak memang bisa dikoreksi dengan kacamata. Namun, orang tua tetap ingin meminimalkan kemungkinan myopia. Biasakan memeriksa mata anak setidaknya setahun sekali. Pemeriksaan mata secara rutin dapat membantu mendiagnosis kondisi rabun jauh sejak dini sehingga Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk mencegah rabun jauh pada anak.

Baca juga:

Cara Mengatasi Mata Minus

Metode ReLEx SMILE untuk mengatasi Mata Minus

Setelah mengetahui penyebab mata minus, langkah selanjutnya adalah cara mengatasi mata minus. Singkatnya, ada lima cara untuk menghadapinya. Dua metode pertama adalah koreksi waktu dengan kacamata dan lensa kontak. Tiga opsi berikutnya adalah koreksi permanen dengan laser vision correction (LVC). Yaitu PRK, Femto LASIK dan ReLEx SMILE. Masyarakat umum menggunakan kata yang sama untuk menyebut ketiganya, yaitu LASIK.

Untuk lebih jelasnya, lihat artikel Cara Menyembuhkan Mata Minus, lima cara tersebut adalah kacamata, lensa kontak, PRK, LASIK Femto, dan ReLEx SMILE. Kelima hal ini tentunya membutuhkan bantuan dari dokter spesialis mata.

Untuk penjelasan rinci tentang prosedur LASIK, silakan merujuk ke artikel LASIK. Prosedur operasi laser yang nyaman yang memungkinkan Anda menyingkirkan mata dan kacamata minus selamanya. #SelamatLASIK #TrulyLASIK

Baca juga:

Saksikan Video Rekomendasi tentang lasik people Lasik Bikin Hidup Makin Asyik: