Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Waspada Glaukoma Kongenital! Simak Penjelasan Lengkapnya!

Glaukoma Kongenital

Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua setelah katarak. Salah satu jenisnya adalah glaukoma kongenital. Apa penyebab dan gejalanya serta bagaimana cara mengobatinya? Disini minel akan membahas lengkap terkait Galaukoma Kongenital yuk simak selengkapnya!

Apa Itu Glaukoma Kongenital

Glaukoma adalah sekumpulan penyakit dengan karakteristik neuropati optik berasosiasi dengan remodelling dari optic nerve head yang berhubungan dengan pola gangguan fungsi visual tertentu dengan TIO sebagai faktor risiko utama. Definisi ini lebih kompleks daripada definisi terdahulu yang menyebut glaukoma sebagai penyakit dengan tekanan bola mata yang tinggi.

Glaukoma kongenital adalah glaukoma yang terjadi pada bayi dan anak-anak. Jika terjadi pada usia tiga tahun pertama akibat perkembangan sudut filtrasi yang abnormal dan tidak terkait dengan kelainan sistemik lain, istilahnya adalah glaukoma kongenital primer. Sedangkan jika disebabkan oleh kelainan perkembangan sistem aliran keluar cairan akuos yang mungkin juga terkait kelainan sistemik lain, istilahnya adalah glaukoma developmental.

Mayoritas glaukoma pada anak-anak adalah glaukoma kongenital primer. Ia menempati 50-70 persen dari seluruh kasus glaukoma kongenital yang ada. Kasusnya terjadi secara sporadis, tetapi sekitar 10-40 persen berhubungan dengan hubungan pertalian darah.

Baca juga: Retinopati

Penyebab Glaukoma Kongenital

Penyebab glaukoma kongenital primer adalah kelainan jaringan trabekuler. Keterlambatan perkembangan jaringan trabekuler ini menyebabkan peningkatan tahanan aliran keluar cairan akuos.

Cairan akuos mengalir dari area bagian belakang iris kemudian keluar melalui jaringan trabekuler, lalu disalurkan kembali ke aliran darah. Ketika jaringan trabekuler tidak berfungsi dengan baik, aliran aqueous humor terganggu. Inilah yang kemudian menyebabkan tekanan di dalam mata menjadi tinggi.

Penyebab kelainan jaringan trabekuler ini belum dapat diketahui secara pasti. Namun, sejumlah faktor seperti genetik atau riwayat orang tua yang menderita glaukoma sejak lahir, merupakan faktor yang meningkatkan risiko bayi terlahir dengan glaukoma kongenital.

Baca juga: Retinopati Diabetik

Gejala Glaukoma Kongenital

Ada sejumlah gejala glaukoma kongenital sebagai berikut:

  • Fotofobia (sensitif terhadap cahaya). Yakni mata terasa sakit atau tidak nyaman saat melihat cahaya terang.
  • Blefarospasme (kelopak mata berkedut)
  • Kornea terlihat keruh
  • Epifora (mata sering berarir atau mengeluarkan air mata)
  • Membrant descemet rusak
  • Sering menutup satu atau kedua matanya, terutama saat sedang berada di tempat terang
  • Satu atau kedua mata bayi lebih besar dari ukuran normal
  • Mata merah
  • Jika anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya Anda segera membawanya ke dokter agar segera dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca juga: Obat Mata Bengkak

Cara Mengobati Glaukoma Kongenital

Sebelum mengobati, untuk memastikan bahwa benar bayi atau anak menderita glaukoma kongenital, perlu pemeriksaan klinik guna penegakan diagnosis. Antara lain melalui:

  • Pemeriksaan segmen anterior dengan biomikroskop slitlamp
  • Pengukuran tekanan intraokuler
  • Pengukuran panjang sumbu bola mata dengan ultasonografi
  • Pengukuran gonioskopi
  • Pengukuran diameter kornea
  • Pemeriksaan papil saraf optik

Pengobatan glaukoma yang utama dan paling efektif adalah dengan operasi. Dokter mata akan mengambil tindakan ini hanya jika penegakan diagnosis tuntas dan pasti. Sebab, membius bayi cukup berisiko.

Untuk menyembuhkan glaukoma kongenital ini, banyak dokter memiliki melakukan prosedur operasi kecil. Yakni memakai alat-alat kecil untuk membuka saluran drainase bagi cairan berlebih. Bisa pula memasang sebuah katup atau pipa kecil untuk mengeluarkan cairan dari mata.

Jika operasi biasa tidak memungkinkan, dokter bisa melaksanakan operasi laser untuk menghancurkan bagian yang memproduksi cairan.

Apabila operasi tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat, dokter mata akan memberikan resep obat tetes mata, obat minum, atau kombinasi keduanya untuk memantau tekanan cairan.

Baca juga: Cara Menyembuhkan Mata Minus

Menyembuhkan Glaukoma Secara Umum

Glaukoma Kongenital

Agak berbeda dengan penanganan di atas, untuk mengobati glaukoma secara umum, yang paling penting adalah menurunkan tekanan TIO dengan target >= 20%. Secara umum, ada tiga tahap pengobatan glaukoma, yakni:

1. Medikamentosa

Yakni obat-obatan. Yang paling sering adalah Betha Blocker atau Prostaglandin Analog.

2. Laser Trabekuloplasti

Jika obat-obatan tidak bisa, maka pilihan berikutnya adalah laser trabekuloplasti.

3. Operasi Trabekulektomi

Jika laser tidak bisa mengatasi glaukoma tersebut, pilihan berikutnya dalah operasi trabekulektomi.

Prinsip terapi glaukoma adalah start low go slow. Yaitu dengan terapi tunggal. Jika tidak bisa, baru mengganti dengan tindakan berikutnya. Jika tetap tidak turun, baru melakukan terapi kombinasi.

Demikian pembahasan glaukoma kongenital. Mulai definisi, penyebab, gejala, hingga bagaimana cara mengobatinya. Apabila Anda memiliki keluhan terkait kesehatan mata dan memiliki gejala seperti yang telah disebutkan di atas, Anda bisa datang ke National Eye Center guna untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan berkonsultasi langsung dengan dokter berpengalaman. Disana Anda akan mendapatkan banyak sekali informasi terkait kesehatan mata lainnya seperti operasi katarak lensa premium, dll. Yuk buruan datang sekarang juga

Saksikan Juga Video Kesehatan Mata Lainnya