Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Tak Hanya LASIK, Ini 5 Metode untuk Bebas Kacamata

Bagi banyak orang, memakai kacamata itu mengganggu. Baik mengganggu kinerja pada profesi tertentu maupun mengganggu penampilan kamu. Ingin segera bebas dari kacamata? Ternyata tidak hanya LASIK, ada 5 metode untuk bebas kacamata.

Setidaknya ada lima profesi yang tidak boleh berkacamata. Pertama, TNI. Butuh fisik yang prima untuk menjadi TNI. Masuk TNI, harus memenuhi kriteria tertentu. Mulai dari tinggi badan hingga bebas dari mata minus. Kedua, Polri. Untuk menjadi anggota polri, butuh tajam penglihatan mata yang baik dan normal.

Ketiga, pilot. Pilot harus memenuhi beberapa syarat terkait penglihatan. Keempat, staf penerbangan. Profesi ini membutuhkan memiliki penglihatan yang jelas. Tidak boleh buta warna. Pun mata minus yang mengganggu penglihatan juga tidak boleh. Kelima, atlet. Misalnya atlet lari, sepak bola, tenis. Pernahkah melihat mereka bertanding dengan memakai kacamata?

Selain lima profesi di atas, ada pula profesi di bidang entertaintment yang kinerjanya bisa terganggu jika memakai kacamata. Misalnya model yang ketika memakai kacamata akan mengganggu penampilan dan sulit pakai make up. Alhasil, performance model tersebut bisa menurun.

Syukurnya, saat ini tersedia lima metode agar bebas kacamata. Apa saja? Yuk, langsung kita simak dari penjelasan dr. Ruchyta Ranti, Sp.M.

Laser Refractive Surgery

Laser Refractive Surgery atau bedah laser refraktif atau istilah lainnya adalah Laser Vision Correction (LVC) adalah prosedur yang menggunakan laser untuk mengubah kekuatan dan kelengkungan kornea sehingga dapat mengoreksi mata minus (miopia), plus (hipermetropi), dan silinder (astigmatisme). Lebih singkat, masyarakat juga menyebutnya Laser Mata.

Saat ini, LVC sudah memiliki generasi ketiga yakni Relex SMILE. Sebelumnya ada Femto LASIK yang merupakan generasi kedua dan sebelum itu ada PRK sebagai generasi pertama.

PRK

PRK adalah generasi pertama LVC yang masih digunakan pada kondisi mata tertentu. Prosedur PRK adalah dengan ablasi pada permukaan kornea. Pertama, dokter akan memberikan alkohol untuk melepas epitel dan kemudian membersihkannya. Setelah itu, Eximer laser menyempurnakan bentuk kornea dan kelainan refraksi pun terkoreksi dalam hitungan detik saja. Di akhir prosedur, dipasanglah bandage contack lens untuk melindungi mata hingga epitel terbentuk kembali.

prk

Femto LASIK

Femto LASIK merupakan generasi kedua LVC. Prosedur inilah yang merupakan LASIK sebenarnya. Namun, masyarakat awam terlanjur menyebut ketiga metode LVC sebagai LASIK.

Pada Femto LASIK, prosedur diawali dengan membuat flap pada kornea dengan teknologi Femtosecond Laser. Flap itu kemudian dibuka dan Excimer laser akan mengikisnya, menyempurnakan bentuk kornea dan kelainan refraksi pun terkoreksi.

femto lasik

Relex SMILE

Relex SMILE adalah tindakan laser tanpa flap dengan pemulihan yang sangat cepat. SMILE merupakan generasi ketiga LVC dengan perpaduan keunggulan PRK dan LASIK.

Femtosecond laser dari SMILE akan membentuk lenticule tipis di dalam lapisan stroma kornea sesuai ukuran kelainan refraksi pasien. Dokter akan mengangkat lenticule melalui sayatan yang sangat kecil sebesar 2-4mm. Sehingga minim risiko dan hampir tanpa rasa sakit. Pengambilan lenticule mengubah bentuk kornea dan membuat kelainan refraksi pasien terkoreksi.

relex smile

Phakic IOL (implant lensa)

Metode keempat setelah PRK, LASIK, dan SMILE adalah Phakic IOL. Istilah populernya adalah implant lensa. Yakni tindakan pada mata dengan metode implant lensa intraokuler di mata untuk mengoreksi kelainan refraksi.

Metode ini cocok bagi pasien yang minus tinggi dan tidak tidak memenuhi syarat operasi LASIK. Atau untuk pasien dengan kelainan pada kornea.

Prosedr Phakic IOL ini adalah dengan memasukkan lensa pada mata sesuai ukuran yang dibutuhkan pasien. Metode ini cocok untuk pasien berusia 18-30 tahun.

Phakic IOL implant lensa

Refractive Lens Exchange

Metode mirip dengan operasi katarak. Tujuannya untuk menyesuaikan kekuatan (power) lensa mata agar dapat mengoreksi mata minus yang tinggi.

Tindakan ini sesuai untuk pasien minus tinggi yang tidak memenuhi syarat operasi LASIK dan usia sudah mendekati usia presbiopia, dengan ada atau tidaknya katarak.

Refractive Lens Exchange

Metode Mana yang Sesuai?

Setelah membaca lima metode tersebut, mungkin muncul pertanyaan, metode mana yang sesuai buat kamu? Untuk menjawabnya, ada empat poin penting yang harus menjadi pertimbangan.

Pertama, harus sesuai dengan kondisi masing-masing pasien. Jika kamu memiliki kornea sangat tipis sehingga tidak memenuhi syarat LASIK, yang lebih cocok adalah Phakic IOL atau Refractive Lens Exchange.

Kedua, dokter mata akan memberikan saran metode yang paling sesuai. Tentunya setelah melalui serangkaian pemeriksaan. Ikuti saran dokter mata terkait metode mana yang cocok buat kamu.

Ketiga, setiap metode memiliki keuntungan dan risiko masing-masing. Misalnya PRK secara biaya paling ekonomis tetapi kurang nyaman. Sebaliknya, Relex SMILE paling nyaman dan paling cepat pulih, tetapi biayanya paling mahal.

Keempat, kelima metode tersebut sudah diaplikasikan di seluruh dunia dan teruji keamanannya. Jadi, kamu tidak perlu khawatir dengan keamanannya. Apa pun yang paling tepat sesuai kondisi mata kamu berdasarkan saran dari dokter mata, semuanya aman untuk selangkah lagi bebas kacamata. []

*Dikembangkan dari EyeTalk Dr. Ruchyta Ranti, Sp.M.