Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Waspada Penyebab Mata Silinder Ini Cara Mengatasinya!

Penglihatan Anda berbayang? Hal ini merupakan salah satu gejala gangguan mata silinder, sehingga kemungkinan besar Anda mengalami astigmatisme ini. Yuk simak secara mendalam mengenai beberapa penyebab gangguan mata silinder dan cara mengatasinya di bawah ini!

Apa Itu Silinder

Sebelum membahas penyebab mata silinder, kita mulai dulu dengan membahas apa itu silinder. Silinder (astigmatisme) adalah kondisi optik mata, di mana sinar-sinar sejajar tidak dibiaskan pada satu titik fokus tunggal di retina.

penyebab mata silinder

 

Lasik Advisor National Lasik Center (NLC) dr. Hani Faradis, Sp.M menjelaskan bahwa silinder adalah suatu kelainan mata yang membuat fokus penglihatan tidak jelas, tampak berbayang, dan sering pusing. Akibatnya, orang yang mengalami astigmatisme ini sering memicingkan mata.

Seseorang bisa mengalami silinder saja, bisa juga mengalami silinder bersama kelainan refaksi lain terutama miopia (rabun jauh) dan hipermetropi (rabun dekat).

Kelainan refraksi merupakan masalah mata yang paling umum terjadi. Kelainan refraksi menempati urutan pertama sebagai gangguan mata paling banyak dialami warga dunia, yakni sebesar 48,99 %. Dari angka itu, mata silinder menyumbang 20%, peringkat kedua di bawah miopia yang mencapai 26 persen.

Kendati mata silinder dan kelainan refraksi lainnya sangat umum terjadi, ia tidak boleh disepelekan. Pasalnya, kelinan refraksi termasuk astigmatisme bisa menyebabkan kebutaan. Yakni berada di urutan kedua setelah katarak dengan angka 20.62%.

Penyebab Silinder

Penyebab mata silinder adalah kelengkungan (kurvatura) kornea yang berbeda-beda di antara berbagai meridian sehingga terdapat lebih dari satu titik fokus saat cahaya jatuh pada retina.

Apa yang memicu perbedaan kelengkungan kornea tersebut? Belum bisa dipastikan. Dugaan kuat, kelainan kelengkungan kornea terkait dengan faktor keturunan. Dugaan ini mendapatkan penguatan dengan banyaknya kasus astigmatisme yang terjadi sejak lahir.

Selain faktor keturunan, mata silinder ini juga bisa terjadi akibat cedera pada mata. Bisa pula karena efek samping operasi mata. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko astigmatisme, antara lain:

  • Infeksi yang mengakibatkan jaringan parut pada kornea
  • Miopia yang sudah parah
  • Hipermetropi yang sudah parah
  • Operasi mata yang menyebabkan perubahan kornea
  • Gangguan mata lainnya, seperti keratoconus (degenerasi kornea) atau penipisan kornea
  • Adanya benjolan pada kelopak mata yang menekan kornea
  • Terlahir prematur atau stunting

Baca juga: Apa Itu LASIK

Gejala Silinder

Mata silinder memiliki sejumlah gejala umum sebagai berikut:

  • penglihatan kabur atau sering berbayang
  • sering memicingkan mata ketika melihat (baik melihat objel yang jauh maupun dekat)
  • kesulitan membaca tulisan yang kecil
  • sakit kepala setelah membaca atau memakai gadget
  • mata lelah setelah membaca atau menggunakan gadget

Baca juga: Mata Panda

Cara Menyembuhkan

Secara umum, terdapat dua cara menyembuhkan mata silider. Pertama, mengoreksi silinder dengan kacamata atau lensa kontak. Kedua, koreksi permanen dengan Laser Vision Correction (LVC).

Kacamata atau lensa kontak memang bisa mengoreksi mata silinder. Namun, sifatnya adalah koreksi saat pemakaian. Ketika penggunanya melepas kacamata atau lensa kontak, silindernya tetap ada dan menimbulkan penglihatan berbayang.

Sedangkan LVC, ia mengoreksi secara permanen. Ada tiga metode LVC -meskipun masyarakat umum menyebut ketiganya sebagai LASIK– untuk menyembuhkan mata silinder.

PRK

Nama lainnya adalah Lasek. PRK merupakan prosedur bedah refraktif untuk kondisi mata tertentu. Prosedurnya dimulai dengan pelepasan epitel dengan browman’s membrane. Kemudian, dokter mata mengangkat epitel tersebut lalu membentuk kornea dengan mesin excimer laser. Pada akhir prosedur, dokter akan memasang bandage contact lens sampai epitel terbentuk kembali.

PRK merupakan generasi pertama LVC. Tentu tidak senyaman Femto LASIK dan Relex SMILE.

Baca juga: Syarat LASIK Mata

Femto LASIK

Femto LASIK merupakan generasi kedua LVC. Ia merupakan prosedur bedah refraktif untuk mengoreksi miopia, hipermetropi, dan astigmatisme dengan pembentukan flap dan pengikisan kornea menggunakan laser. Prosedur ini minim rasa sakit dan pemulihannya cepat. Dampak pasca operasi lebih nyaman daripada PRK, dan efek terjadinya mata kering pasca operasi juga lebih ringan.

Femto LASIK diawali dengan pembentukan flap pada permukaan kornea menggunakan mesin femtosecond laser. Kemudian, dokter mata membuka flap tersebut dan membentuk kornea dengan mesin excimer laser. Lalu, dokter menutup flap tersebut dan kelainan refraksi pun terkoreksi.

Relex SMILE

Relex SMILE (Refractive Lenticule Extraction – Small Incision Lenticule Extraction) adalah generasi ketiga LVC, metode bedah refraktif yang lebih canggih dari PRK dan LASIK. Prosedurnya sangat singkat, nyaman, tidak terasa sakit, dan pemulihannya lebih cepat.

Relex SMILE didahului dengan pembentukan lenticule tipis dalam lapisan storma kornea dengan menggunakan mesin VisuMax femtosecond laser. Selanjutkan, dokter mata mengambil lenticule tersebut melalui sayatan sangat kecil (2-4mm) dan kelainan refraksi pun terkoreksi.

Baca juga: Laser Mata

Prosedur yang lebih singkat dengan teknologi yang lebih canggih ini membuat Relex SMILE meminimalisir efek samping pasca operasi seperti mata kering. Secara keseluruhan, prosedur Relex SMILE cenderung sangat nyaman dan proses pemulihan penglihatan sangat cepat. 

Itulah penjelasan mengenai penyebab mata silinder dan cara mengatasi yang perlu Anda ketahui. Jika Anda terkena gangguan yang serupa atau mata minus, Anda bisa langsung datang ke National Eye Center, sebagai pusat lasik Surabaya yang terpercaya di Indonesia. 

Dengan berkonsultasi pada dokter profesional, Anda akan mendapatkan penanganan yang terbaik untuk kesehatan mata Anda yang optimal.

Di sana Anda juga bisa mendapatkan perawatan yang lebih seperti terapi mata minus anak (Ortho K), operasi lasik mata, pengobatan katarak melalui katarak lensa premium, hingga eyesthetic (kecantikan mata).

Tunggu apa lagi? Yuk Lasik di tempat lasik yang kredibel hanya di National Eye Center!

Bebas kacamata selamanya dalam hitungan detik

Referensi:
American Academy of Ophtalmology. Clinical Optics; 2017-2018 Basic and Clinical Science Course. San Fransisco: American Academy of Ophtalmology; 2018
Universitas Indonesia Faculty of Medicine. Buku Ajar Oftalmologi. Jakarta: UI Publishing; 2020
dr. Hani Faradis, Sp.M. 2021. Mata Silinder, Bahaya? Dalam Eye Knowledge – Things That Must be Mastered to Make Your Patient Happy, Surabaya, 17 April.
Sjamzu Budiono, dkk. Buku Ajar Ilmu Keshatan Mata. Surabaya: Airlangga University Press; 2013